Memanaskan Mesin Mobil: Masih Penting atau Justru Merugikan?
Di era mesin injeksi canggih dan mobil listrik, kebiasaan memanaskan mobil setiap pagi mulai dipertanyakan—apakah masih relevan, atau justru menimbulkan lebih banyak mudarat?

Suara mesin menyala pelan di kompleks perumahan kota besar masih menjadi pemandangan sehari-hari. Banyak pengemudi meyakini bahwa memanaskan mobil sebelum berkendara adalah bentuk perawatan terbaik untuk kendaraan mereka. Namun, perubahan teknologi pada mesin kendaraan memunculkan dilema baru: apakah ritual ini masih perlu?
Pakar otomotif dari Universitas Gadjah Mada, Jayan Sentanuhady, menjelaskan bahwa mobil generasi baru umumnya sudah dilengkapi sistem pelumasan otomatis yang efisien. Menurutnya, mesin dengan sistem injeksi modern tidak memerlukan pemanasan dalam durasi lama. Oli mesin langsung bersirkulasi ketika mobil dinyalakan, sehingga fungsi pelumasan terjadi hampir seketika.
Namun bukan berarti kebiasaan ini kehilangan seluruh manfaatnya. Dalam praktiknya, memanaskan mobil tetap bermanfaat dalam durasi pendek, terutama setelah kendaraan lama tidak digunakan, atau saat cuaca dingin ekstrem. Pemanasan singkat dapat memastikan oli mengalir sempurna ke seluruh komponen, mengurangi gesekan, dan membantu menstabilkan suhu kerja mesin secara alami.
Sebaliknya, membiarkan mesin menyala tanpa beban terlalu lama justru dapat berdampak buruk. Konsumsi bahan bakar meningkat, emisi gas buang naik, dan kerja oli bisa terganggu karena terlalu lama dibiarkan mengalir tanpa tekanan kerja yang seimbang. Hal ini bukan hanya merugikan kendaraan, tetapi juga menyumbang pada pencemaran udara di lingkungan sekitar.
Dalam konteks kendaraan listrik atau hybrid, kebiasaan memanaskan mesin sepenuhnya ditinggalkan. Mobil listrik tidak memiliki komponen pembakaran internal yang memerlukan suhu kerja optimal, sehingga langsung dapat dikendarai begitu sistem dinyalakan.
Jayan menyebut bahwa kebiasaan memanaskan mobil hari ini lebih merupakan kebiasaan generasi lama yang belum sepenuhnya beradaptasi dengan perubahan desain mesin. Ia menyarankan pengemudi cukup menyalakan mesin 30–60 detik, lalu mengemudi perlahan agar sistem bekerja dengan lancar. Menurutnya, “pemanasan tidak lagi soal waktu, melainkan soal kesiapan sistem. Jika mobil modern, lebih baik kita menyesuaikan diri dengan teknologi yang sudah berkembang.”